Seni yang Terlupakan

Randy Ira
3 min readJun 21, 2024

--

Berbicara. Aktivitas yang tampaknya begitu sederhana namun memiliki kekuatan luar biasa. Kita semua melakukannya setiap hari, namun berapa banyak dari kita yang benar-benar memahami seni berbicara dan merangkai kata? Di era informasi ini, kata-kata menjadi senjata utama, namun sayangnya, banyak yang menggunakannya tanpa keterampilan yang memadai. Kecerdasan berbicara dan merangkai kata seakan menjadi seni yang terlupakan.

Mari kita mulai dengan dasar yang sederhana: berbicara bukan sekadar mengeluarkan suara. Berbicara adalah tentang mengkomunikasikan ide, menyampaikan perasaan, dan membangun jembatan antar manusia. Namun, ironisnya, banyak yang mengira bahwa berbicara hanya soal membuka mulut dan menggerakkan lidah. Mereka lupa bahwa setiap kata memiliki makna, setiap kalimat punya tujuan, dan setiap percakapan adalah kesempatan untuk membuat dunia sedikit lebih masuk akal.

Kecerdasan berbicara tidak hanya tentang menggunakan kata-kata yang rumit atau jargon yang sulit dipahami. Sebaliknya, ini tentang bagaimana menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif. Anda bisa saja menggunakan kata-kata bombastis, tetapi jika pendengar Anda kebingungan, maka apa gunanya? Kecerdasan berbicara adalah tentang memahami audiens Anda, menyusun kata-kata yang tepat, dan memastikan pesan Anda sampai dengan utuh.

Namun, mari kita akui, kecerdasan berbicara juga memerlukan kecerdasan berpikir. Tidak mungkin kita bisa berbicara dengan cerdas jika pikiran kita penuh dengan kekacauan. Kecerdasan berbicara dimulai dari pikiran yang jernih dan terstruktur. Sebelum kita bisa merangkai kata-kata yang indah, kita harus mampu merangkai pikiran kita terlebih dahulu. Sayangnya, di dunia yang penuh distraksi ini, pikiran jernih menjadi barang langka.

Photo by Markus Winkler on Unsplash

Merangkai kata adalah seni yang membutuhkan latihan dan ketelitian. Ini bukan sekadar menyusun kata-kata dalam urutan yang benar, tetapi juga tentang menempatkan emosi dan logika di tempat yang tepat. Kata-kata yang kita pilih bisa membangkitkan semangat, menginspirasi tindakan, atau bahkan menciptakan perubahan. Tetapi, jika kita sembarangan dalam merangkai kata, yang ada hanya kebingungan dan kesalahpahaman.

Berbicara dengan kecerdasan juga memerlukan keberanian. Keberanian untuk berkata jujur, meskipun mungkin tidak populer. Keberanian untuk menyampaikan pendapat, meskipun bisa saja mendapat penolakan. Di era di mana popularitas sering kali mengalahkan kebenaran, berbicara dengan kecerdasan menjadi tindakan revolusioner. Ini bukan tentang mencari pengikut atau mendapat ‘likes’, tetapi tentang menyampaikan kebenaran dengan integritas.

Mari kita renungkan sejenak. Dunia ini sudah terlalu bising dengan omong kosong. Terlalu banyak yang berbicara, namun sedikit yang benar-benar mendengarkan. Kita butuh lebih banyak orang yang berbicara dengan kecerdasan dan merangkai kata dengan keindahan. Karena pada akhirnya, kata-kata adalah cerminan dari pikiran kita. Jika kata-kata kita kacau, mungkin pikiran kita juga kacau. Ingat, kata-katamu itu terhubung dengan kepalamu. Jadi, pastikan tidak kosong.

Jadi, mari kita kembali pada seni yang sudah lama hilang ini. Cobalah sekali-sekali berpikir sebelum berbicara, gunakan otak Anda untuk merangkai kata, bukan sekadar menggerakkan lidah. Siapa tahu, kata-kata Anda bisa membawa perubahan positif, meskipun kemungkinan besar hanya menambah kebisingan. Karena di dunia yang penuh dengan ocehan kosong ini, suara yang berbicara dengan kecerdasan dan keindahan adalah yang paling sulit ditemukan.Itulah pandangan saya tentang kecerdasan berbicara dan merangkai kata. Ingatlah, setiap kata yang kita ucapkan adalah cerminan dari pikiran kita, atau kekurangannya. Jadi, berbicaralah dengan bijak, merangkailah kata-kata dengan indah, dan siapa tahu, mungkin dunia ini akan sedikit lebih masuk akal.

--

--

Randy Ira

Melankolis yang terlahir di pagi hari, dan mempunyai senyuman seindah pagi. Panggil saya Randi, Ira hanya ada dalam kepingan puisi.