Bintang Kecilku yang Kini Bersinar di Surga

Randy Ira
2 min readOct 2, 2024

--

Sebagian orang yang tak menyukai kucing, tak akan pernah mengerti rasanya kehilangan makhluk menawan ini. Aku baru saja kehilangan kucing yang sedari kecil aku pelihara, kucing kampung yang terlantar sejak bayi ditemukan di pinggir jalan dekat rumahku. Kuberi nama sederhana, "Cicit" namanya.

Cicit ❤️

Saat itu dia mengeong-ngeong terus-menerus, aku putuskan untuk mengambilnya dan merawatnya. Sekian lama kami bersama, dia selalu tidur tepat di sampingku, jika menjelang adzan subuh dia selalu mengeong keras, entah karena lapar atau karena ingin aku lekas bangun sholat. Jika lapar, Cicit akan menyundul kepalanya ke kakiku. Wiskas dan ikan basah di kulkas itu haknya.

Ketika siang dia bermain-main di sekitar rumah, mengejar cecak, mencakar kecoa, bermain dengan tali, dan hal lucu lainnya. Ah menggemaskan sekali si cicit ini.

Sepulang aku kerja dia langsung lompat menghampiriku, “meong meong meong...” Sambil mengitari kakiku, ah tak pantas rasanya jika aku tak memeluknya. Malamnya tugasku bertumpuk di laptop, dia duduk di samping laptop sambil menjilati tubuhnya. Sekian jam mengerjakan tugas, sekian jam pula aku ditemaninya. Seakan dia ingin bicara “Kak, aku disini temani kakak...”

Ketika ingin buang air, si Cicit tau pasti dimana letak toilet di rumah. Pintu toilet selalu aku buka sedikit karena tau dia butuh tempat itu juga. Tentu aku yang kebagian jatah membereskan kotorannya.

Aku penyendiri, sangat tak suka keramaian. Sepi dan hening lebih aku sukai. Tapi Cicit si kucing menggemaskan itu telah membuat hidupku berwarna.

Kini Cicit sudah kembali kepada Penciptanya. Allah Yang Maha Rahman lebih menyayanginya.

Cicit, selamat jalan sayang... Allah sayang kamu.

Semoga kita kelak diperkenankan bertemu di Surga-Nya yang paling harum.

Kakak akan selalu mencintaimu... Selamanya...

--

--

Randy Ira

Melankolis yang terlahir di pagi hari, dan mempunyai senyuman seindah pagi. Panggil saya Randi, Ira hanya ada dalam kepingan puisi.